Gereja Harus Memihak Penyintas Kekerasan Seksual

Berikut satu kutipan wawancara JARING.ID dengan Romo Fransiskus Iwan Yamrewav, anggota Badan Kerjasama Bina Lanjut Imam Indonesia (BKBLII) yang dibentuk oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Bagaimana Anda memandang kekerasan seksual di lingkungan gereja?

Peristiwa yang terjadi di Gereja Herkulanus Depok, Jawa Barat menjadi heboh karena jumlah penyintas sekian banyak. Ada yang bilang 20, ada yang bilang 31 orang. Kebanyakan penyintas di bawah umur. Ini fatal sekali karena menyangkut anak. Fakta yang terungkap bisa jadi hanya ujung dari puncak gunung es. Sementara kalau mau dikumpulkan ada berapa kasus kekerasan seksual? Saya yakin jumlahnya lebih banyak. Hanya saja kultur di Indonesia menganggap hal seperti ini sebagai aib kalau diceritakan ke orang lain. Lalu, kultus individu masih cukup kuat sehingga para penyintas dan keluarga malu, takut, dan sungkan untuk menceritakannya. Apalagi disampaikan kepada pihak berwajib.

——
Selengkapnya bisa dibaca di artikel Gereja Harus Memihak Penyintas Kekerasan Seksual | JARING.ID, 14 Juli 2020. Artikel versi screenshot bisa diakses di SINI

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*