Tirto.id – Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2018 ini mengungkap kekecewaan dan kemarahannya atas pihak pastoran SMK Bitauni—hanya sekitar 700 meter dari rumah Felix—yang mau menerima “Romo A” dari Paroki Tukuneno (masih satu Keuskupan Atambua) sejak sekitar awal tahun ini. Romo A, tulis Felix, “bermasalah dengan perempuan dan berbuat salah kepada perempuan.”
Felix mengisahkan ia mendatangi Romo Kepala SMK Bitauni Vinsen Manek agar memindahkan Romo A dari “sekolah menengah yang penuh dengan perempuan.” Romo kepala berkata kehadiran Romo A “hanya sementara.” Lalu, sekitar Maret atau April, Felix kembali lagi ke pastoran dan menagih janji. Ia juga bertemu dengan Romo A dan berkata: “carilah tempat sepi untuk berefleksi sebelum berkarya kembali.” Pembicaraan itu macet.
Puncaknya, pada Jumat malam, 3 Juli, saat Felix kembali ke pastoran dan mengetahui Romo A masih ada, ia meluapkan kekecewaannya
—–
Selengkapnya baca di artikel Tuding Gereja Biarkan Romo Bermasalah, Felix Nesi Jadi Tersangka | Tirto.id, 6 Juli 2020.
Leave a Reply