Ooops, Jejak “Bruder” Angelo di Website HIDUP Katolik Dihapus
Redaksi HIDUP menghapus dua berita terkait “Bruder” Angelo yang belakangan terkuak sebagai pelaku kejahatan seksual terhadap anak-anak panti asuhan.
Redaksi HIDUP menghapus dua berita terkait “Bruder” Angelo yang belakangan terkuak sebagai pelaku kejahatan seksual terhadap anak-anak panti asuhan.
Paus memasang deadline pembuatan protokol tersebut pada Juni 2020. Sayangnya, sampai Juni 2020, belum muncul kabar dibuatnya protokol dan sistem pelaporan tersebut dari keuskupan-keuskupan di Indonesia.
Vatikan sedang memreteli puluhan tahun budaya diam dan kerahasiaan dalam kasus kejahatan seksual klerus. Di persimpangan sejarah ini, wahai Gereja Katolik Indonesia, sisi sejarah mana yang engkau pilih? Di sisi korban, atau di sisi pelaku?
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berencana menitipkan anak-anak korban kekerasan seksual Bruder Angelo ke Balai Besar Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus Handayani Jakarta. Hmmm…
Angelo, si bruder kelelawar, punya lidah buaya. Sejumlah insitusi dari Gereja, KPAI, LPAI, sampai kementerian tertipu muslihatnya.
The Catholic Church heard the boys’ cries but did little to help, allowing the suspect to walk free from police detention.
No one seems brave enough to ask for an explanation, let alone question, others, particularly when the failure involves a priest or a bishop
Anak-anak panti asuhan ini dilecehkan secara seksual dan fisik oleh seorang yang mengaku biarawan Katolik di Depok.
It was an hour past midnight on Sept. 9, 2019, when Joni, a teenage boy living in an orphanage, was awakened by what he described as a “painful feeling” on his genitals. When he opened his eyes, he beheld a nightmare.
Kasus kejahatan seksual Angelo diangkat oleh sejumlah media, seperti tim kolaborasi Tirto dan The Jakarta Post dan juga Tempo. Majalah HIDUP Katolik pernah meliput sosok Bruder Angelo dan panti asuhannya.
A collaborative team between The Jakarta Post and Tirto.id has uncovered facts that confirm that both the state and the Catholic Church heard the boys’ cries but washed their hands of them, allowing the suspect to walk free from police detention to celebrate Christmas.
Seorang yang mengaku biarawan Katolik telah mencabuli anak-anak panti asuhan yang dia dirikan. Kasusnya terang benderang. Tapi ia hanya ditahan tiga bulan.
Budaya bungkam dan kerahasiaan telah melindungi predator seksual di lingkup Gereja Katolik Indonesia, sementara korban harus menanggung derita dan trauma bertahun-tahun. Berikut catatan kami, hasil kolaborasi Tirto.ID dan The Jakarta Post untuk seri #NamaBaikGereja.
Laporan Tirto dan The Jakarta Post tentang pelecehan seksual yang dilakukan seorang pastor di gereja Katolik Maria Bunda Karmel Paroki Tomang, Jakarta Barat, mendorong lebih banyak korban angkat bicara.
Obrolan Pocast Progresif dengan jurnalis The Jakarta Post dan Tirto terkait pengalaman investigasi #NamaBaikGereja.
“The Church betrays us!” Anna wrote in her message to the team.
Kultur klerikalisme membuat sebagian klerus merasa ada dalam sebuah kelompok yang “superior”, punya segala jawaban dan merasa tidak perlu mendengarkan atau mencari tahu, atau hanya pura-pura mendengarkan.
Copyright © 2024 | WordPress Theme by MH Themes